November 30, 2012

Metalurgi ekstraktif

Metalurgi adalah ilmu, seni dan teknologi yang mengkaji tentang proses pengolahan dan peekayasaan mineral dan logam .
Metalurgi ekstraktif adalah studi tentang proses yang digunakan dalam pemisahkan logam berharga dalam konsentat dengan mineral lainnya.

Tujuan Proses metalurgi ekstraktif
  1. Separation (Pemisahan) yaitu pembuangan unsur, campuran/senyawa atau material yang tidak dingginkan dari bijih
  2. Pembentukan campuran (compound foramtion) yaitu cara mempoduksi material yang secara struktur dan sifat-sifat kimiannya berbeda dari bijihnya
  3. Pengambilan/produksi metal yaitu cara-cara memperoleh metan yang belum murni.
  4. Pemurnian metal yaitu pembersihan metal yang belum murni (membuang unsur-unsur pengotor dari metal yang belum murni) sehingga diperoleh metal murni.
Metalurgi ekstraktif terdiri dari :
  1. Pirometalurgi : menggunakan energi panas sampai 2000 c
  2. Hidro metalurgi : menggunakan larutan dan reagen organik 
  3. Elekrtometalurgi : Memanfaatkan teknik elektro kimia.
Pirometalurgi adalah suatu proses ekstraksi logam dengan menggunakan energi panas yang sunber panasnya bisa berasal dari energi kimia, bahan bakar, energi listrik, energi terselubung / tersembunyi.
Peralatan yang digunakan adalah :
  • Tanur tiup (Blast furnace)
  • Reverberatory furnace
Untuk pemurnian digunakan :
  • Pierce-smith converter
  • Bessemer converter
  • Kaldo converter 
  • Linz-donawitz (L-D) converter
  • Open hearth furnace
Hidrometalurgi adalah proses ekstaksi logam berharga dengan menggunakan reagen kimia encer (<1 grammol) dan pada suhu <100oC.
Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi adalah :
  • Logam yang diiginkan harus mudah larut dalam ragen yang murah.
  • Metal/logam yang sudah larut tersebut harus dapat diambil dari larutan tersebut dengan mudah dan murah.
  • Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses berikutnya.
  • Mineral pengganggu (ganggue mineral) jangan terlalu banyak berreaksi dengan reagen yang dipakai.
  • Zat pelarut harus dapat diperoleh kembali untuk didaur ulang.
  • Zat yang diumpankan (dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung karena akan sulit memisahkannya.
  • zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar mudah bereaksi pada suhu rendah.Zat pelarut sebaiknya tidak korosi dan beracun sehingga tidak membahayakan alat dan operator.
Peralatan yang digunakan adalah :
  • Electrolysis/ electrolytic cell
  • Bejana pelindian (leadhing box)
 
Elektrometalurgi :adalah proses ekstraksi logam yang memakai teknik elektro-kimia, misalnya batrai dan elektrolisa (electrolysis = electrorefining). pada proses ini selain diperlukan aruslistrik sebagai sumber energi juga diperlukan elektroda (electrodes) dan cairan elektrolit (electrolyte).
 
Elektroda harus memiliki sifat sebagai berikut :
  • Sebagai konduktor listrik yang baik.
  • Potensial yang terbentuk disekitar elektroda harus rendah.
  • Tidak mudah bereaksi dengan logam lain dan tidak membentuk campuran yang dapat mengganggu proses elektrolisa.
Elektolit harus memiliki sifat sebagai berikut :
  • Memiliki daya hantar ion yang tinggi.
  • Tidak mudah terurai dan bereaksi (high chemical stability).
  • .Memiliki daya larut yang tinggi bagi metan yang diinginkan.
 Bila elektroda padat maka syrat tambahan agar elektoda tersebut memuaskan maka harus :
  • Mudah diperoleh atau dipisahkan dengan murah
  • Stabilitas, kuat dan tidak mudah terkikis (resistance to abrasion)
  • Tahan korosi dalam zat larut.
  • Harus murah harganya
Peralatan yang digunakan adalah :
Elektric arc furnace.

No comments: